Periset sukses tahu langkah kerja valium dalam otak. Valium, zat kimia yang biasa digunakan jadi obat penenang nyatanya punyai langkah kerja yang sama juga dengan heroin atau morfin pada otak. Itu yang mengakibatkan orang yang konsumsi obat ini jadi ketergantungan.

Diazpam atau yang lebih diketahui jadi valium akan tingkatkan level hormon dopamin di otak, sama seperti dengan obat-obatan yang buat ketagihan. Penemuan yang diterbitkan dalam Journal Nature ini menolong menerangkan kenapa sebagian orang tetap ingin konsumsi obat itu serta.

Diazepam ialah obat yang dibikin oleh perusahaan farmasi asal Swiss, yakni Hoffmann-La Roche pada tahun 1963. Diazepam yang masih ada pada sebuah group dengan obat benzodiazepines jadi obat yang terkenal di golongan pecandu sebab dipandang seperti heroin yang murah.

Dr Christian Luscher serta partnernya dari University of Geneva menjelaskan, satu zat kimia yang disebutkan GABA (gamma aminobutyric acid) akan dibuat dalam otak saat satu orang konsumsi obat diazepam (valium). Zat itu akan tingkatkan level hormon dopamin dalam otak serta membuat satu orang merasakan lebih tenang serta nyaman.

Obat Valium


Hal tersebut yang berlangsung pada beberapa pecandu heroin atau morfin. Tetapi dampak ketagihan itu bergantung potensi mengikat reseptor GABA yang disebutkan dengan subunit. Jadi beberapa obat dari kelompok benzodiazepines yang lain yang tidak mengikat reseptor itu tidak membuat ketagihan.

"Studi yang kami kerjakan sukses membuka molekul fundamen benzodiazepines yang nyatanya punyai dampak candu yang sama juga dengan obat-obatan seperti heroin. Studi ini bisa menjadi kunci untuk membuat obat benzodiazepines (BDZs) baru dengan tingkat candu yang rendah," kata Dr Luscher

Sesudah lihat hasil studi ini, Dr Arthur Riegel serta Professor Peter Kalivaspakar yang disebut ahli neuroscience pada akhirnya dapat pahami bagaimana sebetulnya langkah kerja benzodiazepines memengaruhi otak.

Pada seorang yang memiliki ketergantungan pada diazepam, pemberhentian diazepam dengan mendadak bisa memunculkan sakau (susah tidur, sakit kepala, mual, muntah, rasa melayang-layang, berkeringat, kuatir, atau capek).

Oleh karenanya, sesudah pemakaian yang lama, diazepam semestinya di stop dengan setahap serta semestinya dibawah pengawasan dokter.

Diazepam (valium) terbanyak dipakai untuk menyembuhkan penyakit insomnia, resah, kejang-kejang serta yang lain. Meskipun begitu, baik benzodiazepines yang ada sekarang serta benzodiazepines akan saling mempunyai dampak candu. Oleh karenanya obat baru tanpa ada dampak candu butuh ditingkatkan .

Obat Valium Punyai Langkah Kerja yang Sama juga dengan Heroin

Periset sukses tahu langkah kerja valium dalam otak. Valium, zat kimia yang biasa digunakan jadi obat penenang nyatanya punyai langkah kerja yang sama juga dengan heroin atau morfin pada otak. Itu yang mengakibatkan orang yang konsumsi obat ini jadi ketergantungan.

Diazpam atau yang lebih diketahui jadi valium akan tingkatkan level hormon dopamin di otak, sama seperti dengan obat-obatan yang buat ketagihan. Penemuan yang diterbitkan dalam Journal Nature ini menolong menerangkan kenapa sebagian orang tetap ingin konsumsi obat itu serta.

Diazepam ialah obat yang dibikin oleh perusahaan farmasi asal Swiss, yakni Hoffmann-La Roche pada tahun 1963. Diazepam yang masih ada pada sebuah group dengan obat benzodiazepines jadi obat yang terkenal di golongan pecandu sebab dipandang seperti heroin yang murah.

Dr Christian Luscher serta partnernya dari University of Geneva menjelaskan, satu zat kimia yang disebutkan GABA (gamma aminobutyric acid) akan dibuat dalam otak saat satu orang konsumsi obat diazepam (valium). Zat itu akan tingkatkan level hormon dopamin dalam otak serta membuat satu orang merasakan lebih tenang serta nyaman.

Obat Valium


Hal tersebut yang berlangsung pada beberapa pecandu heroin atau morfin. Tetapi dampak ketagihan itu bergantung potensi mengikat reseptor GABA yang disebutkan dengan subunit. Jadi beberapa obat dari kelompok benzodiazepines yang lain yang tidak mengikat reseptor itu tidak membuat ketagihan.

"Studi yang kami kerjakan sukses membuka molekul fundamen benzodiazepines yang nyatanya punyai dampak candu yang sama juga dengan obat-obatan seperti heroin. Studi ini bisa menjadi kunci untuk membuat obat benzodiazepines (BDZs) baru dengan tingkat candu yang rendah," kata Dr Luscher

Sesudah lihat hasil studi ini, Dr Arthur Riegel serta Professor Peter Kalivaspakar yang disebut ahli neuroscience pada akhirnya dapat pahami bagaimana sebetulnya langkah kerja benzodiazepines memengaruhi otak.

Pada seorang yang memiliki ketergantungan pada diazepam, pemberhentian diazepam dengan mendadak bisa memunculkan sakau (susah tidur, sakit kepala, mual, muntah, rasa melayang-layang, berkeringat, kuatir, atau capek).

Oleh karenanya, sesudah pemakaian yang lama, diazepam semestinya di stop dengan setahap serta semestinya dibawah pengawasan dokter.

Diazepam (valium) terbanyak dipakai untuk menyembuhkan penyakit insomnia, resah, kejang-kejang serta yang lain. Meskipun begitu, baik benzodiazepines yang ada sekarang serta benzodiazepines akan saling mempunyai dampak candu. Oleh karenanya obat baru tanpa ada dampak candu butuh ditingkatkan .